Monday, November 03, 2014

Boneka Annabelle


Kengerian Annabelle berawal dari anak perempuan bernama Donna pada tahun 1970. Gadis manis tersebut menerima hadiah boneka secondhand jenis Raggedy-Anne dari ibunya. Dengan gembira, Donna membawa Annabelle ke tempat dia tinggal saat kuliah. Awalnya, Dona dan teman sekamarnya Angie tidak merasa ada yang aneh dengan boneka tersebut. Sampai tiba-tiba Annabelle mulai bergeser sedikit demi sedikit. Keduanya berpikir perubahan kecil tersebut mungkin karena sentuhan tak disengaja. Namun setelah beberapa pekan, boneka tersebut semakin berubah posisi.
Puncaknya terjadi ketika Donna dan Angie menemukan Annabelle berpindah dari tempat tidur ke sofa ketika mereka kembali dari berpergian. Lou, teman mereka berdua tidak menyukai boneka tersebut. Menurutnya, ada sesuatu yang aneh dan berbau mistis dalam Annabelle. Namun, Dona dan Angie masih berpikir logis. Perkiraan Lou ternyata bukti. Kedua teman sekamar itu mulai menemukan secarik kertas perkamen di beberapa bagian rumah. Dalam kertas itu, terdapat pesan “tolong kami” dan “tolong Lou”. Ini membuat keduanya merinding karena tak satu pun dari mereka memiliki kertas perkamen.
Keanehan pun terus terjadi. Donna sempat menemukan Annabelle berbalut darah di tempat tidurnya. Darah tersebut seperti berasal dari boneka setan itu. Karena tidak tahan dengan gangguan yang terjaidi, Donna mengizinkan arwah penasaran tersebut untuk tinggal bersamanya. Ternyata hantu itu adalah Annabelle Higgins, gadis berusia 7 tahun yang dibunuh. Arwah tersebut ingin tinggal bersama mereka berdua karena merasa aman.
Kebaikan hati Dona dan Angie justru membawa bencana. Annabelle mulai menyakiti Lou karena tak menyukainya. Tiba-tiba Lou mendapat luka cakaran dan memimpikannya. Akhirnya, mereka memanggil Pendeta Episcopalian, Ed dan Lorraine Warren. Kedua pendeta tersebut segera membawa Annabelle dan mengurungnya di lemari kaca. Ini untuk mencegah boneka setan itu bergerak. Bahkan, di depan lemari kacanya ada peringatan, “Jangan dibuka!”.

Fakta The Conjuring

The Conjuring adalah film horor supranatural yang diadaptasi dari kisah nyata menyeramkan keluarga Perron. Kisah mistik tersebut bermula saat suami-istri Roger dan Carolyn Perron memboyong lima anak perempuan mereka (Andrea, Nancy, Christine, April dan Cindy) pindah ke rumah pertanian di Rhode Island, Amerika. Dalam mengadaptasi kisah horor itu James Wan selaku sutradara meminta bantuan saksi-saksi hidup kejadian menyeramkan tersebut. Seperti apa kisah seru di balik pembuatan film ini? Intip selengkapnya seperti dikutip dari bagusseven.blogspot.com
1. Awal Mula Pembuatan Film
Proses awal pembuatan film ini bermula saat Ed Warren menunjukkan bukti rekaman cerita horor di rumah Carolyn Perron pada produser Tony DeRosa-Grund. “Jika kita tidak bisa membuat kisah ini menjadi film, saya tidak akan tahu apa yang kita bisa. Semua abu-abu. Entah wanita ini punya masalah mental yang berat atau dia benar-benar takut mati,” kata Grund usai mendengar rekaman tersebut.
2. Bentuk Asli Boneka Annabelle
Meski tidak berhubungan dengan peristiwa di keluarga Perron, boneka Annabelle yang ada dalam film aslinya merupakan boneka kain, bukan porselen.
3. Duet Kedua Sutradara – Komposer
Komposer Joseph Bisara bekerja sama dengan James Wan untuk menata tensi ketegangan lewat musik. Sebelum THE CONJURING, keduanya pernah berkolaborasi dalam INSIDIOUS (2010).
4. Saksi Hidup Menjadi Konsultan Film
Lorraine Warren dan Andrea Perron menjabat sebagai konsultan untuk sutradara dan penulis skenario. Mereka memastikan bila film ini akurat karena kedua wanita itu mengalami apa yang ada dalam film.
5. Penyelidikan Ed dan Lorraine Warren
Suami istri Ed dan Lorraine Warren menyelidiki rumah pertanian Harrisville milik keluarga Perron selama 1973 hingga 1974.
6. Andrea Perron Menulis Kisah Mistik Hidupnya
Andrea Perron selaku anak pertama keluarga Perron menulis tiga buku berdasar pengalaman horornya di rumah tersebut. Buku itu berjudul House of Darkness, House of Light. Pengalaman yang ia tulis dalam buku juga muncul dalam film THE CONJURING.
7. Roh Tidak Pernah Pergi Dari Rumah
Delapan generasi keluarga tinggal, hidup dan mati sebelum Roger Perron sekeluarga memilih untuk menetap di Harrisville, Rhode Island, Amerika. Andrea Perron mengatakan bila beberapa roh tidak pernah pergi dari dalam rumah mereka.
8. Peristiwa Kematian di Rumah Berhantu
Kematian yang terdokumentasi pada rumah tersebut antara lain dua kasus bunuh diri, keracunan, pemerkosaan dan pembunuhan gadis berusia 11 tahun, dua kasus penenggelaman, dan empat orang yang mati kedinginan. Sebagian besar kematian dalam keluarga Arnold adalah keturunan Bathsheba Sherman (wanita yang diduga sebagai penyihir)
9. Menempati Rumah Tanpa Tahu Sejarah
Kurangnya informasi membuat keluarga Perron tak tahu peristiwa kelam yang membayangi rumah mereka sebelum memilih tinggal di sana.
10. Horor Cita Rasa 70-an
James Wan selaku sutradara memberikan sentuhan vintage pada sinematografi dan atmosfer film ini agar tampak seperti film

Pembunuhan di Lift

Kisah ini adalah sebuah kisah urban legend yang sangat menakutkan dari Negara Korea tentang seorang gadis yang di bunuh pada malam hari di sebuah lift/elevator. Kasus ini sangat terkenal sebagai ''Pembunuhan di Lift''.
Ada seorang gadis Korea berusia 19 tahun berinisial "A" (maaf nama asli tidak disebutkan) yang menghadiri sebuah acara di universitas di kota besar Korea. Suatu malam, ia harus tetap berada di ruang perpustakaan untuk menyelesaikan sebuah proyek dan membuat gadis itu pulang pada larut malam.
Gadis itu tinggal di lantai 14 di sebuah gedung apartemen yang tidak begitu jauh dari universitas, proyek yang ia kerjakan di universitas pun telah selesai kemudian ia bergegas pulang dan sampai di sebuah apartemen, ia berdiri di pintu masuk dan menekan tombol untuk memanggil lift. Ketika lift tiba dan pintu lift terbuka ia pun langsung melangkah masuk dan menekan tombol untuk menuju ke lantai yang ditujunya. Sesaat pintu lift akan segera menutup, ada seorang pria yang sedang berlari menuju lift, pria itu sungguh terlihat lelah dan mengulurkan tangannya untuk menghentikan penutupan pintu. Kemudian, ia melangkah masuk ke lift dan berdiri di sampingnya.
"Permisi, apakah anda tinggal di lantai 14?", tanya pria itu, sambil melihat tombol lift menyala.
"Ya", jawab gadis itu sambil terdiam.
"Ohh", kata pria itu sambil tersenyum padanya.
"Kebetulan sekali ya, saya tinggal di lantai 13 hanya beda 1 lantai."sahut pria itu sambil menekan tombol lift nomor 13.
Melalui jendela di pintu lift, gadis itu hanya menyaksikan lantai yang sedang berlalu menuju ke atas, dan keduanya pun berdiri dalam keadaan hening dan terdiam. Gadis itu melirik beberapa kali kepada pria itu, kemudian mereka kebetulan berpapasan dalam satu pandangan, pria itu tersenyum manis kepadanya, dan gadis itu merasa malu dan pipinya pun memerah. Saat itu, lift berhenti di lantai 13, pintu lift pun terbuka dan pria itu melangkah keluar dari lift.
"Sampai nanti ya.." kata pria itu sambil tersenyum.
"Ya dengan senang hati, sampai ketemu lagi," jawab gadis itu dengan nada riang.
Kemudian pintu lift itu menutup, dan tiba-tiba saja pria itu berbalik dan menoleh kepadanya, dan menarik sebuah benda dari dalam jasnya, benda itu adalah sebuah pisau dapur yang tajam. Dan pria itu berkata pada gadis itu, dengan suara mengancam.
"Hey! Lantai atas, aku tunggu kau!" kemudian pria itu tertawa seperti orang gila, dan pria itu berlari menuju tangga menuju lantai 14.
Gadis itu pun mulai merasa panik dan takut, kemudian ia memukul-mukul tombol lift dengan keras dan berusaha untuk menghentikan laju lift, tetapi usahanya itu pun tidak ada gunanya dan ia pun putus asa. Ketika ia sampai di lantai 14 dan pintu lift pun telah terbuka, pria yang membawa pisau itu pun sudah berdiri di sana, menunggunya, dan siap untuk membunuhnya